Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan

Yang Terlupakan



Dipenghujung senja
Riuh ombak laut
Menghantam karang
Membenam jiwa dan impian

Kisah Manusia



Di tengah dunia
Terlukis banyak kisah
Membenam dalam jiwa
Bahkan pada helai kertas

Tertinggal Waktu



Tak lelah Detak waktu
Mengitari pusar buana
Tiap insan berpacu
Tentang harapan tanpa batas

Aku dan Waktu



Entalah saat sejak pertama kali,
Mengubah masa mudah penuh ceriah,
Meraut lajur-lajur  pada raga keindahan,
Hidup dalam kebahagiaan duniawi,

Adalah Pahlawan



(Musa Mako Tabuni)

Seuntai kata yang bergema dalam keheningan
Saat petualangan nalar mencari inti terdalam
Dari sebuah makna, sebuah arti: keaksaraan
Pahlawan. Merebahi jalan kereta pengetahuan
Membawa pada oase hijau di padang gurun kehidupan
Menyingkapi tabir: yang membuka sari- sari penitih bangsa

Inilah Hidupku



(Ilustrasi, google. Ist)




Kuasamu melampaui batas kemampuan
Kuasamu menjadikan dunia milikmu
Semua tunduk padamu adalah kemauan

Primadona


(Ilustrasi. Ist)


Perasaan melewati batas kesabaran
Penantian bukan lagi keharusan
Pengorbanan bukan juga pilihan

Aku dan Waktu

(Ilustrasi.Ist/TS)




Ketika menatap terang
Ketika merintis kebahagiaan

Ketika di perjalanan juang

Batin memaksi kembali semula
Konsen bukan pilihan utama
Fokus bukan keharusan

Buktikan

(Ilustrasi.Ist/TS)







Kita kenyang dengan kata
bangga memiliki bumi Cenderawasih
Kita memuji Sang Pencipta
alam semesta yg begitu indah ini
Kita membicarakan Papua memiliki

kekayaan alam yg melimpah ruah

Bukan Akhir


(Ilustrasi.Ist/TS)
Semuanya tak terlepas dari proses
Semuanya selalu disertai dengan penghalang

Semuanya menuntut pengorbanan
tenaga, waktu dan finansial
bahkan nyawa pun dipertaruhkan.

Gelorah Membarah

(ilustrasi.google.com)

Dikalah esok mulai merambah
Udara terasa mengusik jiwa yang lelap
Membangkitkan gelora jiwa

Kaumku Marginal

(Ilustrasi.google.ist)

Di mana-mana saya hanya melihat air mata.
Dunia tampaknya terbiasa.
Saya melihat lebih keras daripada wabah,
Kebencian menutupi cakrawala.
Apakah kesepian....???
Atau apakah dia....??? 

Tak Berhenti Disini



Detak jantung berpacu
(Ilustrasi, google.com)
Hari kian berlalu 
Hidup berubah lebih cepat dari apa yang dipikirkan
Hingga waktu terlalu singkat untuk ku terdiam

Saat Kau Meninggalkanku

(Ilustrasi Google)

Saat Kau meninggalkanku

Aku putus asa sejak itu
aku melihatmu dilangit
aku melihatmu di bumi

Jiwa Yang Haus



Antara jiwa dan raga
Sebuah benteng saling menentang
(Ilustrasi, google.com)
Ketika hati ke kutub utara
Sesaat raga membeku

Ini Lirik Lagu "Negeri Keparat"

Kabut-kabut yang hitam turun menutup mata
Hingga semua orang tak jelas melihatnya
Ini kisah cerita di suatu masa
Tentang negeri dihuni ular dan lintah

Rotasi Hidup

(Ilustrasi, google.Ist)



Ketika   mengerti arti rotasi kehidupan
Ketika   terjerat  kesulitan dalam tantangan hidup
Ketika  dimensi  bermodus  mencelakai  sejawat
Tak jarang asumsi refleks  duniawi terlintas
 di benak begitu kasar

Neraka Dunia


Sungguh dunia ini terbalik
(Ilustrasi, google. Ist)
Realitas berubah menjadi kebohongan
Benar berubah menjadi salah
Baik berubah menjadi buruk

Teman Sejati


(Ilustrasi, google. Ist)

Kau hadir dalam hidupku
bersama sejutah jeritan
Kau datang bersama tangisan
Kau membawah harapan
kelak akan kebahagiaan

Memoria Passionis


Persada ini penuhi penghuni planet bumi
(Ilustrasi, google. Ist)
Semakin hari kian bertambah
Tiada ku temukan daun kering
Mengotori pandangan mata jalan hidupku
Terlihat pesona tak terbantahkan