JDP bukan Faksi Perjuangan Politik Papua Merdeka
Posted by TANPA SUARA on Selasa, 12 September 2017
(Logo JDP.www.google,com) |
Oleh: Mikael Tekege
Sebelumnya
saya harus mengakui bahwa saya bukan orang JDP. Saya juga bukan orang yang
mendukung pemerintah Indonesia yang menjajah dan menindas orang Papua sekian
lama ini. Saya termasuk orang yang merindukan bangsa Papua menentukan nasib
sendiri di atas tanah warisan leluhurnya sendiri.
Melacak Panyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi
Posted by TANPA SUARA on Jumat, 24 Maret 2017
(Foto Ilustrasi: Aina Mulyana Blogger.com)
“Kausalitas Munculnya Penyakit
dalam Kehidupan Masyarakat”
Notulis: Mikael Tekege
Mahasiswa yang tergabung dalam
Komunitas Peduli Kampung (KPK) di Yogyakarta telah menggelar diskusi dengan
Topik: Melacak Penyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi. Materi ini
dibawakan oleh Jhon Kogedy Keiya, mahasiswa Jurusan Manajemen Kesehatan, Selasa
15/10/2015 di Asrama Intan Jaya,
Yogyakarta, Pukul 21:30 Wib. Berikut ringkasan materi dan hasil diskusinya:
Mahasiswa bukan Maha-sisa
Posted by TANPA SUARA on
(Foto, Ilustrasi: Nusantara News.com)
“Pada saat
posisi sebagai mahasiswa itulah kesempatan yang baik untuk memahami Papua
secara keseluruhan dan menentukan sikap perlawanannya untuk merebut harkat dan
martabat bangsa Papua yang sedang diinjak oleh kolonialis dan kapitalis demi
kepentingan kekuasaan, ekonomi politik”.
Oleh: Mikael Tekege
Belum adanya pemahaman tentang ke-Papua-an dalam diri
mahasiswa Papua di luar dan juga di tanah air (Papua) menjadi persoalan
tersendiri bagi generasi muda, terutama mahasiswa Papua. Persoalan yang
dimaksud di sini adalah terciptanya peluang untuk masuknya doktrin dari
luar demi kepentingan tertentu. Karena
sampai saat ini, kita belum sadar kalau tanah Papua ini dirampas dan dijadikan
sebagai tempat melampiaskan nafsu para kapitalis. Kita juga belum sadar kalau
orang Papua dibunuh, disiksa, diperkosa dan ditindas serta dideskriminasi di semua
aspek kehidupan.
Karena tidak sadar, kadang kita terbawah arus dengan politik praktis yang
berlaku lima tahunan dan pemekaran (Desa, Distrik, Kabupaten/kota dan Provinsi),
yang sebenarnya merupakan suatu metode sistematis dari negara untuk memetahkan
dan/atau memecahbelah relasi orang Papua dan menghancurkan budayanya.
Konflik dan Perubahan
Posted by TANPA SUARA on
(Foto, Ilustrasi Peta Papua.)
Oleh: Mikael Tekege
Perubahan sosial tidak terlepas dari
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di seantero dunia. Namun perubahan itu
sendiri memiliki dua pengertian yang berbeda, yakni perubahan ke arah lebih baik
dan perubahan ke arah yang lebih buruk, baik secara damai maupun dengan
kekerasan fisik serta non-fisik. Kedua
perubahan ini akan memperlihatkan suatu kondisi yang berbeda dari yang sebelumnya.
Monoloyalitas Pemerintahan di Paniai
Posted by TANPA SUARA on Senin, 30 Januari 2017
(Ilustrasi: Indonesiainfrastructurenews.com) |
Oleh: ASLI
Pengantar
Persoalan dalam
berjalannya roda pemerintahan di Indonesia masih hangat dibicarakan hingga
kini, karena sejak memasuki era reformasi masih dapat dijumpai penyimpangan
dalam bentuk dan/atau gaya yang baru. Konteks ini terjadi hampir seluruh
Indonesia, terutama di Papua pada umumnya dan lebih khusus di Kabupaten Paniai.
Penyimpangan ini membuat masyarakat semakin menjauh dari pemerintah daerah
(Pemda). Kepercayaan masyarakat terhadap pemda mengalami degradasi. Dalam
konteks tersebut, tentu sangatlah sulit untuk menjalankan kebijakan pembangunan
di daerah.
Apa Kabar Indonesia?
Posted by TANPA SUARA on Sabtu, 22 Oktober 2016
(Sumber gambar: google.com) |
Oleh:
Mikael Tekege
Masyarakat
bangsa Papua telah lama hidup dalam penindasan dan penderitaan akibat
kepentingan ekonomi politik dan kekuasaan negara Indonesia sejak tahun 1960-an
hingga kini (2016). Rakyat Papua berjuang sekuat tenaga bersama tetesan darah
dan air mata demi memperoleh sebuah kebebasan di atas negerinya. Dalam
perjuangan itu pun tentu banyak korban berjatuhan, baik laki-laki mapun
perempuan serta tuah dan yang muda. Banyak anak hidup tanpa kasih sayang orang
tuahnya, banyak ibu hidup tanpa suami juga sebaliknya kerena mereka telah
dibunuh oleh militer Indonesia.
Cantik, Ya memang Cantik
Posted by TANPA SUARA on Selasa, 18 Oktober 2016
(Sumber Foto: Group KNPB Pusat. Tuju Negara Pasifik yang Kritik Indonesia soal HAM di Papua) |
Oleh:
Mkael Tekege
Dalam Sidang Umum PBB, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Nauru,
Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga menyatakan keprihatinan pada kondisi
rakyat Papua Barat yang masih mengalami banyak pelanggaran HAM. Mereka kritik
Indonesia yang memperlakukan dan/atau menjadikan masyarakat Papua Barat seperti
manusia setengah binatang dan meminta Indonesia melakukan referendum bagi Papua.
Guru Kontrak: Menanam Benih Ideologi Baru Generasi Muda Papua
Posted by TANPA SUARA on Minggu, 16 Oktober 2016
(Data Laporan: Pembacaan Kondisi Sosial oleh Militer di
Papua yang Sempat Dibocorkan)
Oleh: Mikael Tekege
TANPA SUARA_Berbicara soal pendidikan sangat menarik dan
bisa dimulai dari sudat pandang mana pun. Selain, ekonomi dan kesehatan, pendidikan
termasuk salah satu aspek sosial mendasar yang sangat penting. Pemerintah
memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memenuhi ketiga aspek di atas ini.