JDP bukan Faksi Perjuangan Politik Papua Merdeka


(Logo JDP.www.google,com)




Oleh: Mikael Tekege



Sebelumnya saya harus mengakui bahwa saya bukan orang JDP. Saya juga bukan orang yang mendukung pemerintah Indonesia yang menjajah dan menindas orang Papua sekian lama ini. Saya termasuk orang yang merindukan bangsa Papua menentukan nasib sendiri di atas tanah warisan leluhurnya sendiri.

Melacak Panyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi



 
(Foto Ilustrasi: Aina Mulyana Blogger.com)

“Kausalitas Munculnya Penyakit dalam Kehidupan Masyarakat”

Notulis: Mikael Tekege

Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kampung (KPK) di Yogyakarta telah menggelar diskusi dengan Topik: Melacak Penyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi. Materi ini dibawakan oleh Jhon Kogedy Keiya, mahasiswa Jurusan Manajemen Kesehatan, Selasa 15/10/2015  di Asrama Intan Jaya, Yogyakarta, Pukul 21:30 Wib. Berikut ringkasan materi dan hasil diskusinya:

Mahasiswa bukan Maha-sisa



 
(Foto, Ilustrasi: Nusantara News.com) 

“Pada saat posisi sebagai mahasiswa itulah kesempatan yang baik untuk memahami Papua secara keseluruhan dan menentukan sikap perlawanannya untuk merebut harkat dan martabat bangsa Papua yang sedang diinjak oleh kolonialis dan kapitalis demi kepentingan kekuasaan, ekonomi politik”.

Oleh: Mikael Tekege

Belum adanya pemahaman tentang ke-Papua-an dalam diri mahasiswa Papua di luar dan juga di tanah air (Papua) menjadi persoalan tersendiri bagi generasi muda, terutama mahasiswa Papua. Persoalan yang dimaksud di sini adalah terciptanya peluang untuk masuknya doktrin dari luar  demi kepentingan tertentu. Karena sampai saat ini, kita belum sadar kalau tanah Papua ini dirampas dan dijadikan sebagai tempat melampiaskan nafsu para kapitalis. Kita juga belum sadar kalau orang Papua dibunuh, disiksa, diperkosa dan ditindas serta dideskriminasi di semua aspek kehidupan. 

Karena tidak sadar, kadang kita  terbawah arus dengan politik praktis yang berlaku lima tahunan dan pemekaran (Desa, Distrik, Kabupaten/kota dan Provinsi), yang sebenarnya merupakan suatu metode sistematis dari negara untuk memetahkan dan/atau memecahbelah relasi orang Papua dan menghancurkan budayanya.

Konflik dan Perubahan



(Foto, Ilustrasi Peta Papua.) 
 
Oleh: Mikael Tekege

Perubahan sosial tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di seantero dunia. Namun perubahan itu sendiri memiliki dua pengertian yang berbeda, yakni perubahan ke arah lebih baik dan perubahan ke arah yang lebih buruk, baik secara damai maupun dengan kekerasan fisik  serta non-fisik. Kedua perubahan ini akan memperlihatkan suatu kondisi yang  berbeda dari yang sebelumnya.

Monoloyalitas Pemerintahan di Paniai


(Ilustrasi: Indonesiainfrastructurenews.com)


Oleh: ASLI

Pengantar 

Persoalan dalam berjalannya roda pemerintahan di Indonesia masih hangat dibicarakan hingga kini, karena sejak memasuki era reformasi masih dapat dijumpai penyimpangan dalam bentuk dan/atau gaya yang baru. Konteks ini terjadi hampir seluruh Indonesia, terutama di Papua pada umumnya dan lebih khusus di Kabupaten Paniai. Penyimpangan ini membuat masyarakat semakin menjauh dari pemerintah daerah (Pemda). Kepercayaan masyarakat terhadap pemda mengalami degradasi. Dalam konteks tersebut, tentu sangatlah sulit untuk menjalankan kebijakan pembangunan di daerah.

Apa Kabar Indonesia?


(Sumber gambar: google.com)


Oleh: Mikael Tekege

Masyarakat bangsa Papua telah lama hidup dalam penindasan dan penderitaan akibat kepentingan ekonomi politik dan kekuasaan negara Indonesia sejak tahun 1960-an hingga kini (2016). Rakyat Papua berjuang sekuat tenaga bersama tetesan darah dan air mata demi memperoleh sebuah kebebasan di atas negerinya. Dalam perjuangan itu pun tentu banyak korban berjatuhan, baik laki-laki mapun perempuan serta tuah dan yang muda. Banyak anak hidup tanpa kasih sayang orang tuahnya, banyak ibu hidup tanpa suami juga sebaliknya kerena mereka telah dibunuh oleh militer Indonesia.

Cantik, Ya memang Cantik



(Sumber Foto: Group KNPB Pusat. Tuju Negara Pasifik yang Kritik Indonesia soal HAM di Papua)


Oleh: Mkael Tekege

Dalam Sidang Umum PBB, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga menyatakan keprihatinan pada kondisi rakyat Papua Barat yang masih mengalami banyak pelanggaran HAM. Mereka kritik Indonesia yang memperlakukan dan/atau menjadikan masyarakat Papua Barat seperti manusia setengah binatang dan meminta Indonesia melakukan referendum bagi Papua.

Guru Kontrak: Menanam Benih Ideologi Baru Generasi Muda Papua





(Data Laporan: Pembacaan Kondisi Sosial oleh Militer di Papua yang Sempat Dibocorkan)



Oleh: Mikael Tekege

TANPA SUARA_Berbicara soal pendidikan sangat menarik dan bisa dimulai dari sudat pandang mana pun. Selain, ekonomi dan kesehatan, pendidikan termasuk salah satu aspek sosial mendasar yang sangat penting. Pemerintah memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memenuhi ketiga aspek di atas ini.