Neraka Dunia


Sungguh dunia ini terbalik
(Ilustrasi, google. Ist)
Realitas berubah menjadi kebohongan
Benar berubah menjadi salah
Baik berubah menjadi buruk
Laki-laki berubah menjadi perempuan
Manusia berubah menjadi srigala
Kepemilikan patut dipertanyakan
Itu sebuah keniscahyaan
Tapi itulah realitas hidup

Dibalik itu, saya mendengar
Jerih tangis tak terbendung
Porak-poranda kehidupan tak terampuni
Ketakutan menghantui setiap jejak

Setiap langkah tak luput dari absensi
Setiap suara mengandung banyak pengertian
Tak terlihat teropong kedepan
Selain berjalan ditempat

Dunia ini sungguh butah
Dunia ini sungguh gelap
Saya tak melihat sebuah kehidupan abadi
Saya tidak tahu sebuah tempat abadi
Hanyalah akhirat yang dijanjikan penceramah
Di mimbar suci dengan beberapa kata bijak
“damai”,  “kasih sayang” dan “sabar”

Realitas membuat saya bertanya
Wahai kau diatas mimbar suci,
damai sampai kapan?
Kasih sayang sampai kapan?
Sabar sampai kapan?
Apa kau tak melihat realitas ini?
Berikanlah kata bijakmu sesuai realitas ini

Kata bijak di mimbar suci
Membuka Jalan menuju maut, terbentang mulus
Maut menyambut dalam tempo yang singkat
Demi memenuhi janji di mimbar suci
Meninggalkan neraka dunia ini

Biarlah saya menanti  waktu
Menjawab pertanyaan ini.

(ASLI/TS) Kalasan, 11 Februari 2014

Baca Juga Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Leave a Reply