Tampilkan postingan dengan label Sospol. Tampilkan semua postingan

Konflik dan Perubahan



(Foto, Ilustrasi Peta Papua.) 
 
Oleh: Mikael Tekege

Perubahan sosial tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di seantero dunia. Namun perubahan itu sendiri memiliki dua pengertian yang berbeda, yakni perubahan ke arah lebih baik dan perubahan ke arah yang lebih buruk, baik secara damai maupun dengan kekerasan fisik  serta non-fisik. Kedua perubahan ini akan memperlihatkan suatu kondisi yang  berbeda dari yang sebelumnya.

Membayangkan Sekolah Binatang



Oleh: Mikael Kudiai

Suatu ketika, Gaja, Harimau, Singa dan beberapa binatang kuat lainnya berkumpul. Mereka berkumpul dan mendirikan suatu sistem kurikulum pendidikan. Hampir sebulan mereka memutuskan untuk membuat tiga kurikulum pembelajaran untuk semua siswa. Pembelajaran tersebut meliputi berbicara, terbang dan lari. Semua murid akan memperoleh pendidikan yang sama.

Hanya Orang Papua yang Bisa



(Foto: Saat Barapan di Kali APY Yogyakarta, Dok: TS)

“Semua persoalan itu akan dijawab oleh orang Papua, terutama generasi muda Papua yang memiliki hati dan panggilan jiwa yang benar-benar mengabdi demi keselamatan masyarakat bangsa Papua”, (Dance Kayame, 27 Mei 2015)

Yogyakarta-TANPA SUARA-Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kampung (KPK) menggelar diskusi bedah buku karya Prof. Dr. Hj. Sedarmasyanti, Dra., M., Pd, (2004 ) yang berjudul Good Governance: Membangun Sistem Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju Good Governance , pada hari Rabu, 27 Mei 2015 di Asrama Papua, Kamasan 1 Yogyakarta.
Diskusi kali ini dengan pemateri Benediktus Degei, panggilan akrab Bendi dan dipandu oleh Dance Kayame, sebagai moderator. Bendi menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa tentunya sudah mengetahui berbagai macam persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Papua dan masyarakat Indonesia pada umumnya di semua aspek kehidupan. Apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah untuk mewujudkan good governance tidak direalisasikan dengan baik sehingga muncul banyak persoalan.

Mahasiswa FK Kedokteran UNCEN: Pemda Paniai Utus Kami Ke Kampus Tak Bermasalah

(Logo Uncen. FK Kedokteran. Ist)
Paniai_TANPA SUARA_,Negara memiliki tiga kewajiban penting dalam bidang pendidikan. Pertama, sebagai penyedia utama lembaga-lembaga pendidikan, seperti sekolah, akademi maupun universitas. Kedua, sebagai regulator atau pengatur penyelenggaraan pendidikan, baik pendidikan negeri, swasta maupun lembaga-lembaga non-formal. Ketiga, fasilitator dalam penyediaan infrastruktur pendidikan, termasuk didalamnya penyedia skema-skema beasiswa dan tunjangan-tunjangan pendidikan bagi siswa/siswi yang berprestasi atau tidak mampu.

Teologi Pembebasan: Kritik Marxisme dan Marxisme Kritis



(Buku Teologi Pembebasan, Dok TS)
Judul Buku : Teologi Pembebasan – Kritik Marxisme & Marxisme Kritis
Penulis : Michael Löwy
Penerbit : INSISTpress, Yogyakarta
Tahun terbit : Cetakan ke-2, Maret 2013
“Kalau saya memang nanti mati terbunuh, saya akan membangkitkan rakyat Salvador. Kesyahidan adalah suatu anugra Tuhan yang saya tak berpikir untuk mendapatkannya. Tetapi kalau Tuhan memang menerima pengorbanan hidup saya, maka biarlah darahku menjadi benih dari suatu kemerdekaan dan menjadi isyarat bahwa pengharapan akan segera menjadi kenyataan. Seorang Uskup bisa mati, tetapi gereja Tuhan , yang memihak kepada rakyat, tak akan perna binasa.”
Atas nama Tuhan, atas nama rakyat kita yang teraniaya, yang tangis mereka membumbung sampai ke surga, saya memohon kepada Anda sekalian, saya meminta Anda sekalian, saya memerintahkan Anda sekalian: hentikan penindasan ini, (Uskup Oscar Romero)


Dalam tulisan, Socialism and Religion (Lenin:1905) menegaskan, bahwa ateisme tidak harus menjadi bagian dari program partai komunis, karena persatuan dalam perjuangan revolusioner yang nyata dari kelas tertindas demi menciptakan suatu surga dimuka bumi adalah jauh lebih penting ketimbang kesatuan pendapat kaum proletar tentang surga yang akan datang nanti di akhirat.