Tampilkan postingan dengan label Sospol. Tampilkan semua postingan
Konflik dan Perubahan
Posted by TANPA SUARA on Jumat, 24 Maret 2017
(Foto, Ilustrasi Peta Papua.)
Oleh: Mikael Tekege
Perubahan sosial tidak terlepas dari
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di seantero dunia. Namun perubahan itu
sendiri memiliki dua pengertian yang berbeda, yakni perubahan ke arah lebih baik
dan perubahan ke arah yang lebih buruk, baik secara damai maupun dengan
kekerasan fisik serta non-fisik. Kedua
perubahan ini akan memperlihatkan suatu kondisi yang berbeda dari yang sebelumnya.
Membayangkan Sekolah Binatang
Posted by TANPA SUARA on Sabtu, 12 Desember 2015
Oleh: Mikael Kudiai
Suatu ketika, Gaja, Harimau, Singa dan beberapa
binatang kuat lainnya berkumpul. Mereka berkumpul dan mendirikan suatu sistem
kurikulum pendidikan. Hampir sebulan mereka memutuskan untuk membuat tiga
kurikulum pembelajaran untuk semua siswa. Pembelajaran tersebut meliputi
berbicara, terbang dan lari. Semua murid akan memperoleh pendidikan yang sama.
Hanya Orang Papua yang Bisa
Posted by TANPA SUARA on Jumat, 07 Agustus 2015
(Foto: Saat Barapan di Kali APY Yogyakarta, Dok: TS) |
“Semua persoalan itu akan dijawab oleh
orang Papua, terutama generasi muda Papua yang memiliki hati dan panggilan jiwa
yang benar-benar mengabdi demi keselamatan masyarakat bangsa Papua”,
(Dance Kayame, 27 Mei 2015)
Yogyakarta-TANPA
SUARA-Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kampung (KPK) menggelar
diskusi bedah buku karya Prof. Dr. Hj. Sedarmasyanti, Dra., M., Pd, (2004 ) yang
berjudul Good Governance: Membangun Sistem Kinerja Guna Meningkatkan
Produktivitas Menuju Good Governance , pada hari Rabu, 27 Mei 2015 di
Asrama Papua, Kamasan 1 Yogyakarta.
Diskusi kali ini dengan pemateri Benediktus Degei, panggilan
akrab Bendi dan dipandu oleh Dance Kayame, sebagai moderator. Bendi
menyampaikan bahwa sebagai mahasiswa tentunya sudah mengetahui berbagai macam
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Papua dan masyarakat Indonesia pada
umumnya di semua aspek kehidupan. Apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab
pemerintah untuk mewujudkan good
governance tidak direalisasikan dengan baik sehingga muncul banyak
persoalan.
Mahasiswa FK Kedokteran UNCEN: Pemda Paniai Utus Kami Ke Kampus Tak Bermasalah
Posted by TANPA SUARA on Selasa, 02 Juni 2015
![]() |
(Logo Uncen. FK Kedokteran. Ist) |
Paniai_TANPA SUARA_,Negara
memiliki tiga kewajiban penting dalam bidang pendidikan. Pertama, sebagai
penyedia utama lembaga-lembaga pendidikan, seperti sekolah, akademi maupun universitas.
Kedua, sebagai regulator atau pengatur penyelenggaraan pendidikan, baik
pendidikan negeri, swasta maupun lembaga-lembaga non-formal. Ketiga,
fasilitator dalam penyediaan infrastruktur pendidikan, termasuk didalamnya
penyedia skema-skema beasiswa dan tunjangan-tunjangan pendidikan bagi
siswa/siswi yang berprestasi atau tidak mampu.
Teologi Pembebasan: Kritik Marxisme dan Marxisme Kritis
Posted by TANPA SUARA on Senin, 13 April 2015
![]() |
(Buku Teologi Pembebasan, Dok TS) Judul Buku : Teologi Pembebasan – Kritik Marxisme & Marxisme Kritis Penulis : Michael Löwy Penerbit : INSISTpress, Yogyakarta Tahun terbit : Cetakan ke-2, Maret 2013 |
“Kalau saya memang nanti mati
terbunuh, saya akan membangkitkan rakyat Salvador. Kesyahidan adalah suatu
anugra Tuhan yang saya tak berpikir untuk mendapatkannya. Tetapi kalau Tuhan
memang menerima pengorbanan hidup saya, maka biarlah darahku menjadi benih dari
suatu kemerdekaan dan menjadi isyarat bahwa pengharapan akan segera menjadi
kenyataan. Seorang Uskup bisa mati, tetapi gereja Tuhan , yang memihak kepada
rakyat, tak akan perna binasa.”
Atas nama Tuhan, atas nama rakyat
kita yang teraniaya, yang tangis mereka membumbung sampai ke surga, saya
memohon kepada Anda sekalian, saya meminta Anda sekalian, saya memerintahkan
Anda sekalian: hentikan penindasan ini, (Uskup Oscar Romero)
Dalam tulisan, Socialism and Religion (Lenin:1905)
menegaskan, bahwa ateisme tidak harus menjadi bagian dari program partai
komunis, karena persatuan dalam perjuangan revolusioner yang nyata dari kelas
tertindas demi menciptakan suatu surga dimuka bumi adalah jauh lebih penting
ketimbang kesatuan pendapat kaum proletar tentang surga yang akan datang nanti
di akhirat.