Melacak Panyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi



 
(Foto Ilustrasi: Aina Mulyana Blogger.com)

“Kausalitas Munculnya Penyakit dalam Kehidupan Masyarakat”

Notulis: Mikael Tekege

Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Kampung (KPK) di Yogyakarta telah menggelar diskusi dengan Topik: Melacak Penyakit di Papua dengan Konsep Epidemiologi. Materi ini dibawakan oleh Jhon Kogedy Keiya, mahasiswa Jurusan Manajemen Kesehatan, Selasa 15/10/2015  di Asrama Intan Jaya, Yogyakarta, Pukul 21:30 Wib. Berikut ringkasan materi dan hasil diskusinya:

Epidemiologi terdiri dari tiga kata, yakni: epi, pada atau tempat; demos, rakyat atau penduduk; logos, ilmu. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang terjadi pada rakyat. Epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Titik fokus yang dibahas dalam epidemiologi adalah banyaknya masalah kesehatan yang dihadapi oleh manusia, pengelompokan kesehatan menurut keadaan tertentu, (person) manusia, (place) tempat  dan waktu (time), serta faktor penyebab suatu masalah kesehatan baik penyebaran maupun penyebabnya.

Perhatian Epidemiologi fokus pada masalah kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan status kesehatan umum pada masyarakat. Membandingkan antar kelompok berdasarkan karakteristik dan tidak. Konsep ini berguna untuk mengenal dan mengetahui proses timbulnya penyakit, mengenal riwayat alamiah, baik gejala, sakit, dan akibat serta klasifikasi penyakit yang menular dan tidak menular, virus/bakteri dan selanjutnya pencegahan. 

Pendeskripsian penyakit berdasarkan pertanyaan: what, who, where, when dan why, time, place, person, host, agen, environtmen. Dengan demikian, klasifikasi penyakit ditinjauh dari jenis penyakit, umur, sex, etnis, status kawin, pekerjaan, lokal, nasional, internasional, sporadis, endemis, epidemis, pandemi dan lain-lain. Jenis kelamin, lingkungan, iklim, sifat tanah, flora dan fauna, penyebaran dan kepadatan penduduk, sistem pelayanan kesehatan, agama, adat istiadat. Umur, sex, pendidikan, bakteri, parasit, virus, keturunan dan lain-lain. Fisik, biologi, sosio-ekonomi.

Tanggapan dan Pertanyaan

Demi Nawipa: seharusnya konsep epidemiologi ini di suatu daerah, misalnya, di Papua harus ada untuk mengkaji penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat Papua. Pada jaman Belanda, di wilayah Meeuwo (Paniai, Dogiyai dan Deiyai) dikenal hanya terdapat dua penyakit, yakni Kusta dan Prambusia. Namun kini, banyak penyakit bermunculan dalam kehidupan masyarakat karena belum adanya orang yang bekerja dan mendalami konsep epidemiologi ini. 

Selpi Adii: Kualitas pelayanan kesehatan di Papua sangat kurang, tenaga medis maupun fasilitas sangat minum. Kebanyakan rumah sakit di Papua masuk pada tipe c dan e yang tidak berkualitas. Seharusnya pemerintah harus berperan dalam masalah ini, baik penyediaan fasilitas maupun tenaga medis terutama dokter itu menjadi kebutuhan dan keharusan yang sangat mendesak.

Krismash Bagau: Masalah kesehatan yang terjadi di Papua harus ada sorotan di media dari orang-orang yang menekuni studi tentang kesehatan, karena selama ini yang sorotan di media hanya masalah lain. Kita yang mempelajari tentang konsep seperti epidemiologi harus klasifikasi di lapangan dan ekspos ke media. Di Papua, khususnya di bagian pegunungan hanya ada puskesmas, bukan RSUD. Karena RSUD yang ada masih berskala puskesmas.

Dorteus You: Di Papua belum ada orang-orang analis kesehatan sehingga penyebaran penyakit semakin meningkat dalam kehidupan masyarakat Papua tanpa diklasifikasi sumber atau sebab munculnya penyakit serta penyebarannya. Namun, sumber dan jenis penyakitnya ditemukan sekalipun di Papua belum ada rumah sakit yang berkualitas sehingga akan sulit untuk mengatasinya. Oleh karena itu, penyiapan dan penyediaan Sumber Daya Manusia di sektor kesehatan menjadi urgen dan mendesak bagi pemerintah.

Agusten Pigai: Ada wacana yang berkembang dikalangan masyarakat bahwa penyakit AIDS berasal dari kera dan ada juga yang mengatakan bahwa ini penyakit kutukan dari Tuhan. Apa yang benar?

AIDS merupakan kumpulan dari berbagai virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Jadi virus itu menyerang dan menghabiskan sel darah merah dan sel darah putih (Demi Nawipa). Penyebaran AIDS muncul di Afrika, akibat dari hubungan seksualitas manusia dengan kera sehingga hormon yang ada di hewan tersebut pindah ke manusia tetapi penyebarannya berjalan secara perlahan-lahan hingga menjadi penyakit paling mematikan manusia di seantero dunia. Kalau masalah kutukan dari Tuhan, itu sebenarnya ajaran sesat, masa Tuhan menciptakan manusia lalu mau kutuk?. Intinya Tuhan tidak pernah kutuk manusia, sehingga masalah sosialisasi selalu menggunakan pendekatan teologi supaya masyarakat mudah menerima, (Mikael Tekege).

Mikael Tekege: Berkaitan dengan konsep epidemiologi, apakah ada tim yang melakukan penelitian di lapangan atau sebatas hanya tanya dari dokter kepada pasien?

Sebenarnya konsep ini sangat praktis melakukan penelitian di lapangan, tetapi untuk sementara belum ada kampus di Indonesia yang mengembangkan konsep tersebut sehingga belum bisa dilakukan penelitian di lapangan. Orang-orang jurusan kesehatan masyarakat, hanya meneliti bagian atasnya saja sehingga tidak menyentuh pada akar masalahnya. Dan juga konsep teori ini baru muncul, sehingga harapannya kedepan ada akademi yang bisa mengembangkan konsep tersebut. (Kogedy).

Kesimpulan
Konsep epidemiologi bergerak di bidang klasifikasi munculnya penyakit, penyebaran dan penyebab serta pencegahan sehingga konsep ini sangat penting untuk dikembangkan agar dapat mengetahui penyakit yang tersebar dan menyerang masyarakat kemudian mencegahnya. Konsep ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mengetahui dan mencegah penyakit yang muncul dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, diharapkan ke depan bisa dikembangkan konsep ini agar selalu mengontrol munculnya penyakit tersebut dan segera mengatasinya. Konsep seperti ini juga akan memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun orang-orang kesehatan dalam mencegah penyakit yang menyerang masyarakat dan mencegahnya.

Baca Juga Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Leave a Reply