![]() |
Foto setelah misa natal budaya Papua |
Sebelum
digunakan untuk membersihkan, sapu lidi harus disatukan dan diikat rapi
terlebih dahulu. Demikian pun untuk menyelesaikan persoalan di Tanah
Papua, kesatuan menjadi penting dan merupakan keharusan.
Pastor
Yulius Buce Takerubun OSA dari Aifat, Papua Barat, berbicara dalam homili Misa
Kebudayaan yang digelar oleh Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Katolik
Papua (FKPMKP) untuk merayakan Natal 2013 dan menutup Tahun 2013 di Kapel Santo
Bellarminus, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 27 Desember 2013.
Acara
tahunan itu juga digelar untuk menyatukan keragaman budaya yang dibawa oleh
masing-masing anggota FKPMKP. Perayaan Natal dengan tema “Datanglah Ya Raja
Damai” itu memilih subtema dalam bahasa Aifat dari wilayah Sorong, Papua.
Beberapa bahasa suku di Papua, seperti Bahasa Ngalum dan Mee mewarnai doa umat
dan lagu sepanjang Ekaristi yang disertai tarian dari Papua.
Seraya
menekankan pentingnya memelihara persatuan kebudayaan, hati dan pikiran di kalangan
orang muda Papua, Pastor Buce Takerubun mengajak para pelajar dan mahasiswa
Papua di Yogyakarta untuk menghindari sikap egois dan mengedepankan kepentingan
pribadi demi kemajuan dan kebersamaan masyarakat Papua. “Selama ini cermin
kepentingan pribadi mulai tampak dalam wilayah sosial dan politik di wilayah
yang mendapatkan otonomi khusus tersebut,” kata imam itu.
Para pelajar
dan mahasiswa Papua, lanjut Pastor Buce Takerubun perlu menyadari bahwa mereka
adalah generasi penerus Papua. Sebagai generasi masa depan, mereka diharapkan
“menyadari arti pentingnya ketekunan dalam belajar dan meningkatkan kemampuan
diri, tak hanya di lingkungan kampus namun juga di mana pun kalian dapat
belajar lebih.”
Frans
Kasipmabin, mahasiswa Universitas Sanata Dharma, berharap acara itu menjadi
ajang pemersatu kaum muda Papua yang memiliki keragaman suku serta kebudayaan.
Ketua
FKPMKP, Mikael Takege, bergembira dan berterima kasih atas keterlibatan semua
pihak dalam Misa bersama itu seraya berharap agar kedamaian selalu tinggal di
hati anggota FKPMKP.***
Sumber: http://www.penaindonesia.org
Tidak ada komentar: