Oleh: Ipou Igo’n
Pengantar
Sekolah Dasar (SD) merupakan awal
dimana kita menambah status dalam dunia pendidikan yang disebut dengan pelajar
atau siswa. Kita pun melalui proses belajar yang panjang (6 tahun) untuk
mendapatkan pemahaman atau pengetahuan awal atau dasar dalam dunia pendidikan
formal. Pendidikan dasar merupakan pegangan dan pengantar serta petunjuk arah
dan tujuan hidup yang diberikan oleh para guru kepada siswa/i, agar siswa bisa
melangkah maju untuk menggapai cita-cita demiperubahan status sosial dalam
kehidupannya.
Susah senang selama enam tahun untuk
mendapatkan pendidikan, pengetahuan danproses pengalian potensi diri yang
tersembunyi dalam diri menjadi patokan dasar. Pendidikan menjanjikan masa depan
yang lebih baik sehingga pendidikan perlu dipandang sebagai hal yang sangat
signifikan. Banyak orang tua menyekolahkan anaknya dengan penuh semangat,
meskipun mereka tahu biaya pendidikan sangat mahal.
Berdasarkan pengetahuan dasar yang
dimiliki sejak SD selama enam tahun, para siswa/i akan melangkah ke jenjang
yang lebih tinggi yakni, Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ditingkat ini para siswa/i akan mengikuti
proses belajar mengajar selama tiga tahun dan status masih tetap sebagai
pelajar. Ketika mulai melangkah ke jenjang menengah tentunya biaya
pendidikanpun akan naik, menambah beban yang akan ditanggung oleh orang tua
dengan harapan anak harus sekolah dengan baik. Dan dari sisi pengetahuan, orang
tua tentu berharap akan ada peningkatan sebagai bekal menuju tingkat yang lebih
tinggi yakni Sekolah Menengah Atas (SMA).
Status seseorang ditingkat SMA pun
masih tetap sama yaitu pelajar atau siswa/i. Namun setiap jenjang akan diikuti
dengan peningkatan biaya pendidikan sehingga siswa/i juga diharapkan
mendapatkan pengetahuan sebanding dengan biaya pendidikan yang berasal dari
hasil kerja keras orang tua maupun diri sendiri dengan kata lain “ada uang ada
barang”. Oleh karena itu, jangan sia-siakan pengorbanan dengan ilmu pengetahuan
yang setengah-setengah. Jenjang SMA juga akan lalui selama tiga tahun. Secara
keseluruhan dari SD sampai dengan SMA menghabiskan waktu selama dua belas tahun.
Dalam kurung waktu tersebut, tugas
sebagai seorang siswa/i adalah belajar dan menghafal sekian banyak pelajaran
yang diberikan oleh para guru serta mengerjakan tugas (Pekerjaan Rumah). Selama
itupulah siswa/i dituntut untuk mempersiapkan diri baik secara mental, moril maupun materil untuk
melangkah ke jenjang yang lebih tinggi yakni Perguruan Tinggi (PT). Jika kita
sudah melangkah ke dunia kampus,
otomatis status kita pun bukan lagi pelajar atau siswa/i melainkan “Mahasiswa”
yang memiliki peran penting dalam proses pembangunan bangsa dengan memberikan
sumbangsi pemikiran atau kontribusi positif
kepada pemerintah.Begitulah cerita singkat tentang perubahan dari
pelajar atau siswa/i ke mahasiswa.
Motivasi Dasar
Berjuang Dirantauan
Banyak mahasiswa memilih kuliah keluar
daerah (merantau) sudah jelas untuk menimbah
ilmu pengetahuan demi perbaikan kehidupan atau status sosial dalam kehidupan
masyarakat. Selain dari itu, ada juga yang merantau berdasarkan banyak argumen
yang logis diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kemauan atau komitmen yang tinggi untuk menimbah ilmu
2. Mencari pengalaman
3. Pengaruh Kakak atau teman yang merantau
4. Ikut ramai dengan teman
Dari beberapa argumen tersebut sudah
jelas bahwa mahasiswa yang didorong oleh semangat apa pun yang akan sukses
dalam perjuangan di dunia PT. Yang penting penentuan lingkungan dimana ia
tinggal perlu diperhatikan lebih jeli. Dalam konteks seperti ini, kita dituntut
untuk jeli mencari tempat atau lingkungan yang bisa mendukung pengembangan diri.
Jangan salah pilih teman dan lingkungan karena akan berpengaruh paradigma
berpikir kita.
Kita merantau dengan penuh semangat,
mencari pengalaman bahkan menimbah ilmu ditanah orang untuk mencapai tujuan
hidup. Orang tua maupun keluarganya berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan
uang demi anaknya hingga hujan, dingin,
becek, sakit dan susah yang menimpah, tak dihiraukan. Hal ini merupakan pengorbanan
yang yang luar biasa.
Perjuangan
Dirantantauan
Perjuangan
hidup tidak semudah membalikakan telapak tangan. Perjuangan butuh pengorbanan,
baik tenaga, waktu dan finansial. Tenaga diperlukan untuk melaksanakan berbagai
aktivitas demi mencapai kesuksesan. Waktu berkaitan dengan target pencapaian
puncak kesuksesan dalam perjuangan. Manajemen atau disiplin serta komitmen
waktu sangat diperlukan agar perjuangan tercapai dalam kurung waktu yang telah
ditentukan. Finansial/materi diperlukan untuk mempermudah serta melengkapi atau
memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam perjuangan. Ketiga hal ini
merupakan modal paling fundamental yang perlu dipersiapkan dan dimiliki oleh
seseorang agar sesuatu yang diperjuangkan benar-benar dimiliki.
Cerita
orang tua kita yang dulu pergi mencari sesuatu yang diperlukan hingga melewati
dari gunung yang satu ke gunung yang
lain, hutan yang satu ke hutan yang lain bahkan dari sungai yang satu ke sungai
yang lain menjadi cerita pelecut. Meskipun demikian, mereka tetap bertahan dan
berusaha menghadapi hal tersebut untuk mencari ternak babi, kulit biah yang
pada waktu itu dijadikan alat tukar
(uang).
Kisah
inspiratif ini perlu kita maknai dalam perjuangan perkuliahan saat ini. Janganlah
anda merasa telah mengikuti perkembangan zaman sehingga melupakan cerita orang
tua yang sangat bernilai positif dalam perjalanan hidup ini. Apa bila kita
kaitkan dengan perjuangan di tanah rantau maka kita perlu melihat dan merenung
kembali tujuan dan motivasi dasar yang mendorong kita untuk merantau. Apabila
tujuan anda untuk menimbah ilmu, maka berusahalah semaksimal mungkin meskipun
melawati jalan yang berliku-liku sekalipun, demikian pula dengan tujuan dan komitmen
lain agar tidak menyia-nyiakan waktu dan tenaga serta finansial yang didapatkan
dari hasil keringat orang tua.
Tantangan dalam
Perjuangan
Dalam sebuah perjuangan, satu hal yang paling fundamental yang akan dijumpai
yakni “cobahan”. Berbagai macam cobaan datang menghampiri silih berganti
sebagai bentuk uji iman dan mental. Cobahan-cobahan tersebut yakni, sakit,
lapar, biaya kuliah, uang foto kopi dan print tugas, berita duka dan masih
banyak lagi. Hal-hal ini dapat membuat banyak orang putus asa sampai motivasi
dan komitmen kuliah mengalami degradasi sehingga banyak yang putus kuliah dan
lain-lain. Bagi mereka yang berusaha bertahan komitmen dan melewati cobahan
tersebut tentu sudah ada jawaban didepan mata bahwa kesuksesan akan menghampiri.
Kita sebagai insan manusia sudah jelas mengetahui
bahwa cobaan merupakan bagian dari perjuangan hidup. Yesus Kristus anak Allah
sebelum masuk kerajaan surga juga menghadapi berbagai macam cobahan bahkan
digantung di kayu salib. Sama halnya dengan kita manusia juga harus menghadapi
cobahan untuk mendapatkan apa kita inginkan.
Mahasiswa Bukan
3K
Kos, kampus dan kampung (3K) merupakan
satu hal melekat pada mahasiswa yang tidak mau ambil pusing dengan persoalan
ataupun kegiatan lainnya. Mahasiswa memiliki peran signifikan dalam proses
pembangunan suatu bangsa dengan memberikan sumbangsi pikiran kritis. Tugas
pokok mahasiswa adalah membaca, menulis dan berdiskusi/berorganisasi. Ketiga
hal itu merupakan kewajiban paling fundamental yang perlu dilakukan karena akan
membuka ruang untuk pola pikir yang luas.
Disamping itu, ada banyak kegiatan juga
yang menuntut partisipasi didalamnya. untuk melatih berbicara, membina mental
dan belajar mempengaruhi orang banyak agar mengikuti kemauannya. Bukan hanya
itu saja, banyak manfaat yang kami bisa dapatkan bila tergabung dalam
organisasi internal kampus maupun
eksternal. Namun, dewasa ini tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk
mendapatkan semua ini.
Banyak mahasiswa yang tidak mau ambil
pusing dengan kegiatan-kegiatan organisasi bahkan tidak mau bergabung. Kita
tidak dapat memungkiri bahwa mahasiswa seperti itu, mungkin berpegang teguh
pada, pertama, kata-kata orang tuahnya, seperti anak harus cepat selesai.
Kalimat ini memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengejar nilai dan
memang kebanyakan mahasiswa seperti itu. Kedua, lingkungan tidak mendukung
sehingga ia diarakan pada 3 K tadi. Hal ini bisa diatasi ketika kita sadar akan
tuntutan zaman yang mengarakan masyarakat pada kompetisi hidup yang sangat
ketat.
Hakikat
Mahasiswa
Seperti yang telah diketahui bersama
bahwa mahasiswa adalah agent of control.
Mahasiswa memiliki peran sangat signifikan untuk mengontrol perkembangan sosial
budaya, politik, ekonomi dan berjalannya roda pemerintahan. Untuk itu tugas
pokok sebagai seorang mahasiswa perlu dilaksanakan agar dapat mempertajam daya
kritis dalam melihat atau membaca situasi yang sedang berkembang. Tugas pokok
mahasiswa yang saya maksud, yakni membaca, menulis dan berdiskusi/berorganisasi
perlu dikembangkan.
Membaca untuk memperkaya sifat intelektualitas
sebagai seorang mahasiswa agar dapat
merespon setiap persoalan secara kritis dalam bentuk tulisan maupun lisan. Oleh
karena itu, mahasiswa dituntut untuk memiliki pengetahuan lebih luas agar dapat
memberikan kontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Menulis untuk menuangkan dan
mengembangkan ide dalam bentuk tulisan. Karena otak manusia terbatas sehingga
perlu menyaring agar otak kita dapat diisi dengan ide dan pengetahuan baru.
Sedangkan berdiskusi dan berorganisasi dilakukan untuk mampu menganalisis dan
memunculkan ide atau wacana baru serta belajar memecahkan persoalan dan
lain-lain.
Organisasi
Internal dan Eksternal Kampus
Dewasa ini setiap kampus memiliki
banyak organisasi, unit kegiatan mahasiswa (UKM) maupun organisasi gerakan yang
berbasis di kampus. Disamping itu, banyak juga komunitas atau paguyuban yang
dibentuk berdasarkan pemetaan politik wilayah administratif yang dilakukan oleh
daerah.
Setiap organisasi itu, memiliki azas dan
landasan serta ideologi sebagai garis perjuangan untuk mencapainya. Semua organ
itu juga sangat membutuhkan kader-kader baru untuk bergabung didalamnya. Dengan
kata lain, semua organisasi sangat terbuka bagi siapa saja yang mau bergabung.
Disanalah kita diperhadapkan pada pilihan, untuk memilih organ secara tepat
yang bisa memberikan kontribusi positif dalam pengembangan diri kita.
Kesuksesan
Setelah kita lalui beberapa tahapan
diatas ini, maka tahapan berikutnya adalah kesuksesan. Kesuksesan bukanlah
akhir dari sebuah perjuangan. Tidak ada sebuah kesimpulan dalam perjuangan
hidup ini hingga akhir hayat. Kesuksesan dalam perjuangan perkuliahan adalah
menyelesaikan satu persoalan dari
berjuta persoalan lainnya. Oleh karena itu, kesuksesan dalam perkuliahan
merupakan kesuksesan secara peribadi (subjektif) atau kesuksesan akademik.
Kemudian perjuangan berikutnya adalah
kesuksesan secara objektif agar dapat merealisasikan ilmu yang kita dapat dalam
proses perkuliahan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Itulah sebuah
jawaban dari pertanyaan “apa arti perjuangan dalam perkuliahan?”. Dengan kata
lain, seseorang bisa dikatan sukses dalam proses perkuliahan ketika ilmu yang
didapatkan itu bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak ada komentar: