![]() |
(Foto, Dok Pribadi Ipou) |
Ketika berlari mengejar
impian, ku terjatuh dalam berbagai macam persoalan hidup di dunia yang penuh
dengan cobahan ini. Ku berteriak dan memintah pertolongan kepada orang-orang
yang berlalu-lalang di sekitar itu, namun, mereka tuli dan bisu malah menginjak
dan menendang diriku hingga ku menaruh nyawa batas tipis antara hidup dan mati.
Semuanya terlihat kehilangan nilai-nilai humunis hingga muncul pertanyaan dalam
benak ini “apakah salah dan dosaku kepada mereka?”.
Bertahun-tahun berlalu
ditempat yang sama, kini tak mampuh menahan penderitaan ini. Namun apalah
dayaku, ku tak tahu kapan akan berakhir beban derita ini. Bila ku melihat dan
membaca kitab suci sungguh penderitaan ini bukanlah nasib dan takdir dari yang
Maha Kuasa.
Dalam UU 1945 tentang HAM,
Ada 3 hak asasi manusia yang paling fundamental (pokok), yaitu : pertama, Hak
Hidup (life); keduan, Hak Kebebasan (liberty); dan yang ketiga, Hak Memiliki
(property) pertanyaan selanjutnya adalah apakah semua aturan hukum yang ada di
negara ini tidak berlaku bagi diriku?. Andaikan UU ini berlaku dan mengikat
dengan diriku sungguh tak pantas seenaknya engkau mencuri semua yang ku miliki.
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945/Perubahan IV pasal 33 yang kolot, engaku masih
mempertahankan hingga kau jadikan sebagai jembatan untuk merampas semua yang ku
miliki. Inilah pintartarnya engkau membuat dan memformulasikan serta
melegitimasi berbagai macam undang-undang yang tumpang tindi. Engkau menyusun
berbagai macam gelar (S1, S2, S3) didepan dan belakang namamu, namun
aplikasinya berubah menjadi Es batuh. Makanan mu bukan lagi beras dan yang
lainnya, melainkan besi baja dan semen hingga engaku keras dan malas tahu
dengan konteks kehidupanku ini.
Dalam penderiataan ku
melihat mereka mencuri tanah, beserta segala isinya bahkan nayawakupun
dijadikan sebagai barang bisnis. Ku relakan semuanya engkau boleh ambil dan
tiada kata larang bagimu kawan untuk menikmati semua yang ku miliki, namun yang
ku pesan hanya satu “jangan mencabut nyawaku” ku ingin hidup menghabiskan sisa
waktu didunia yang penuh dengan cobahan ini. (Ipou Igo'n)
Tidak ada komentar: