Gosip Terhadap Orang Timur Indonesia


Ilustrasi

Dengan adanya kebutuhan akan pendidikan untuk menunjang kehidupan masa depan anak bangsa. Diera globalisasi/modern ini pendidikan merupakan suatu sarana yang... sangat menjanjikan untuk mengubah/memperbaiki kehidupan. Meskipun demikian, bagi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sulit menganyam pendidikan mengingat biayah pendidikan yang sangat mahal, harga mengerut kantong rakyat kecil, korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) telah membudaya diantara pejabat-pejabat Negara maupun regional, dan kemiskinan pengangguran pun hingga kini terus meningkat akibat pembangunan yang sentralistik itu.

Pembangunan sekolah dari tingkat Taman-taman Kanak-kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) telah tersohor di seluruh dunia pada umumnya dan khususnya di Indonesia. Namun, pembangunan Negara yang sentral di pulau jawa itu belum menyebar di seluruh nusantara sehingga pembangunan sekolah tersebut sebagian besar tidak memperhatian fasilitas maupun tenaga pengajar, pada hal undang-undang No. 32 telah mengatur tentang pemerataan pembangunan. Undang-undang tersebut tidak mendukung dengan implementasi yang baik hanya berhenti diatas kertas. Berangkat dari keadaan riil tersebut bagi mahasiswa/I bagian timur Indonesia berdatangan untuk menimbah ilmu di sentral pembangunan (jawa) yang mana fasilitas sekolah maupun kampus lengkap itu.


Pulau Jawa, khususnya Daerah istimewa Yogyakarta yang dikenal dengan kota pelajar bahkan salah satu kampus disana termasuk dalam level internasional sehingga banyak mahasiswa maupun pelajar berdatangan untuk menimbah ilmu. Disamping itu ada mahasiswa tertentu asal timur Indonesia melakukan tindakan serta perilaku buruk yang tentunya mengganggu lingkungan masyarakat sehingga dicap negative bahwa orang timur itu suka mabuk dan miras adalah budaya orang timur. Akibat dari perbuatan tersebut, imbasnya dihadapi oleh mahasiswa timur pada umumnya, kemudian mempersulit mancari kost-kosan. Masyarakat Kurangnya pengetahuan tentang konteks realitas di bagian timur Indonesia sehingga mereka menganggap bahwa meminum minuman keras dan mengkonsumsi narkobah dan sejenisnya adalah budaya orang timur.

Pandangan tersebut kami sangat kecewa dan marah terhadap pandangan masyarakat yang sempit itu. Pandangan ini salah, perbuatan orang tertentu telah sama ratakan semua orang Indonesia bagian timur itu. Oleh karena itu, pandangan tersebut harus berubah karena ini sama saja menjual serta merendahkan harga diri kami. jika kita melihat realitasnya pandangan tersebut sangat tidak masuk akal, kami orang timur tidak menerima pandangan yang menjual harga diri itu karena sangat tidak sesuiai dengan kondisi kehidupan social yang ada.

Cobah bayangkan bahwa apabila kami orang timur mengatakan orang Jawa itu perampok. Maka pandangan ini salah, memang ada perampok tetapi tidak semuanya, sama halnya yang kami orang timur hadapi sekarang ini. Oleh karena itu, kami juga tidak pungkiri bahwa memang ada orang tertentu yang mengunsumsi miras dan sejenisnya baik orang Jawa maupun orang timur. Oleh sebab itu, kita jangan sama ratakan tetapi harus tunjuk pada orang yang bersangkutan.

Jangan kita bedakan kamu dari jawa, kamu dari timur dan sebagainya. Pandangan ini, membuat kita saling memusuhi dan menjauhi antara satu sama yang lain, padahal kita hidup dalang bungkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mari kita tinggalkan pandangan negative itu dan membangun hubungan yang harmonis diantara kita semua tanpa memandang perbedaan (bhineka tunggal ika) berbeda-beda tetapi tetap satu demi membangun Negara ini.

Baca Juga Berita Terkait

Tidak ada komentar:

Leave a Reply