Oleh:
Agustian Tatogo
(Agustan:fb/TS) |
Gosip dalam arti positif itu akan
membawa dampak yang lebih baik bagi pelaku, sebab kita memberi semangat kepada
pelaku. Dengan menceritakan hal yang positif kepada orang lain (sesama), maka
harapannya pelaku akan bertindak lebih baik dari hal baik yang telah
dilakukannya. Pelaku akan merasa bangga akan hal yang telah ia lakukan. Dia
merasa dihargai orang, dihormati orang, maka keberanian akan mencoba hal yang
baru akan nampak di hadapannya.
Tetapi bagaimana jika menceritakan hal
yang bersifat negatif, menceritakan kelemahan seseorang (pelaku)? Pada
dasarnya, kita menceritakan orang (menggosipkan) orang lain itu memiliki tujuan
agar pelaku akan lebih baik, dalam kehidupannya. Namun, hal yang kerap terjadi
adalah justru sebaliknya. Pelaku semakin terpuruk dan tidak berkembang ke arah
kehidupan yang lebih baik. Pelaku akan
semakin tidak berdaya untuk memiliki. Terkadang, karena kita menggosipkan
kelemahan orang lain, maka secara tidak langsung membunuh harapan seseorang
(pelaku).
Kita menggosipkan perilaku seseorang
(pelaku) sehingga tanpa kita sadari membunuh hidup seseorang, maka kita akan
menanggung dosa. Dalam hukum Tuhan juga mengatakan bahwa jangan menceritakan
orang lain. Jelas sudah dikatakan bahwa gosip itu berdosa, namun kita tetap
lakukan hal itu. Hukum Tuhan mengatakan jangan membunuh. Membunuh itu dosa
berat. Karena kita menganggap membunuh itu dosa berat, maka kita sadar sehingga
takut melakukan pembunuhan.
Pertanyaannya, bagaimana dengan gosip?
Apakah itu termasuk perbuatan berdosa? Jawabannya ya. Gosip itu berdosa. Kalau
gosip hanya satu dua kali saja tidak jadi persoalan. Tetapi, jika gosip itu
terus- menerus maka hal itu saya saja membunuh karakter seseorang. Jadi, jangan
beranggapan bahwa, karena kita tidak melakukan kejahatan seperti membunuh orang
maka dosa kita sedikit. Secara tidak langsung, gosip itu pun membunuh kehidupan
seseorang. Maka, kembalilah kepada pribadi kita masing- masing. Lebih baik kita
membunuh orang satu kali, dari pada menceritakan kelemahan orang lain terus-
menerus.
Sumber:catatan fecebook, Pikir Hati
Tidak ada komentar: