(Suasana Saat Acara Perpisahan di Halaman SMP YPPK Epouto, TS/IPOu) |
Epouto, TANPA SUARA_ Sabtu, (11/6/2016), Pukul
10 WIT, Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (SMP
YPPK) Epouto, Distrik Yatamo, Kabupaten Paniai telah melakukan acara perpisahan
sekaligus pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) kepada 32 siswa/i yang telah
menjadi peserta UN pada bulan Maret lalu. Acara yang berlangsung di halaman SMP
YPPK Epouto ini dihadiri oleh orang tua peserta UN dan para tamu undangan serta
simpatisan.
Kepala
Sekolah SMP YPPK Epouto, Esau Tekege, S.Pd melalui sambutannya menyampaikan
bahwa Sekolah ini dalam proses belajar mengajar mengalami banyak masalah atau
kendala, terkait dengan tenaga guru yang memang masih sangat terbatas.
“Saat ini, jarang sekali
kita temukan sarjana pendidikan murni. Akhirnya kami mengambil tenaga honorer
dari jurusan umum dan mereka mengajar semampunya sehingga hasilnya kita akan
dengar nanti. Oleh karena itu, sebelumnya kepada orang tua siswa, terutama yang
menjadi peserta UN mohon dimaafkan atas hasil yang akan kita capai dalam
keterbatasan ini. Dan juga kami berharap apa pun hasilnya kita harus menerima
dengan besar hati”. Kata Esau Tekege.
Kepala
Kampung Miyamo, Wilem You menyampaikan
melalui sambutannya bahwa agar siswa/i tetap semangat dan terus giat belajar
serta berjuang demi hidup masa depan yang lebih baik. Selain itu, pihak sekolah
juga perlu menyeleksi siswa/i yang benar-benar mampu itu yang dinaikan kelas.
“Sekalipun tidak ada guru
di kelas, atau guru terbatas, anak-anak harus belajar menulis dan membaca dari
buku-buku maupun catatan yang sudah tersedia. Waktu kosong dan juga waktu guru
tidak masuk kelas, anak-anak tidak boleh langsung keluar meninggalkan ruangan
kelas, tetapi harus baca buku dan belajar secara mandiri di dalam ruangan
kelas.” Kami juga sarankan kepada pihak
sekolah bahwa bagi siswa/i yang tidak mampu atau kurang tahu membaca dan
menulis itu tidak perlu dinaikkan kelas. Ini penting untuk diperhatikan agar
tidak memberikan kesan belajar asal-asalan di sekolah ini”. Kata Wilem You.
Sementara
Perwakilan dari Pemerintah Daerah, Yulianus You, melalui sambutannya lebih
menekankan pentingnya peranan dan pengorbanan orang tua dalam proses perjuangan
studi bagi siswa/i maupun mahasiswa/i.
“Orang tua siswa/i harus
berusaha dan berjuang untuk membiayai anak kita yang sedang menimbah ilmu di
sekolah maupun di kampus. Jangan hanya bantu sekali saja baru mengklaim diri
membiayainya itu harus ditinggalkan. Siswa/i juga harus giat belajar dan terus
belajar supaya tidak menyia-nyiakan pengorbanan tenaga, waktu dan uang dari
orang tua”. Kata Yulianus You.
Sakarias
Tatogo, mewakili Orang Tua Siswa/i dalam sambutannya menyampaikan bahwa kami
datang di sini untuk melihat dan mendengar hasil pengorbanan dan perjuangan
dari anak-anak sekalian, terutama mereka yang telah menjadi peserta ujian
nasional. Dan kami yakin, anak-anak sekalian pasti sukses. Dan perjuangan
selanjutnya, anak-anak perlu menghindari pengaruh negatif yang tidak
menguntungkan diri maupun orang tua.
“Kami sebagai orang tua,
pasti senang ketika anak-anak sekalian sukses melewati tahapan ini dan kami
yakin akan hal itu. Kami juga pesan kepada semua siswa/i, terutama mereka yang
menjadi peserta ujian nasional bahwa sekarang banyak pengaruh yang bisa
membahayakan diri, baik di kota maupun di kampung sehingga harus diwaspadai dan
dihindari. Anak sekolah harus menyibukan diri dengan tugas dan fungsi sebagai
pelajar. Di sini (Epouto) juga ada SMA YPPK sehingga anak-anak bisa melanjutkan
di sini agar anak-anak belajar dan berjuang dibawah kontrol orang tua. Kata Sakarias Tatogo.
Dalam
sambutannya, Dewan Paroki, Yulianus You menyampaikan bahwa sekolah ini sudah
lama ada di Epouto sejak para misionaris pertama kali masuk, mereka membangun
sekolah ini. dan sekolah ini sangat berjasa bagi banyak orang, tetapi mereka
tidak berjasa bagi sekolah ini.
“Di sekolah ini mencetak
banyak sumber daya manusia yang saat ini menjadi penentu kebijakan daerah
Paniai khususnya dan Meeuwo (Paniai, Deiyai dan Dogiyai) pada umumnya. Tetapi
mengapa guru tidak diregenerasikan sehingga akhirnya kita susah mendapatkan
tenaga guru yang bisa mengajar anak-anak kita ini? Ini pasti ada persoalan yang
perlu kita cari tahu bersama. Orang yang tidak memperhatikan pendidikan dan
juga gereja itu bukan manusia. Orang seperti itu adalah binatang yang tidak
punya akal budi”. Kesal Yulianus You.
Setelah
semua sambutan disampaikan, Kepala Sekolah, Esau Tekege mengumumkan hasil UN
yang sudah cukup lama dinantikan oleh para peserta UN maupun orang tuanya.
Suasana tegang menyelimuti peserta UN menanti jawaban lulus atau tidak lulus
(jatuh). Esau mulai membuka amplop yang berisikan hasil UN ini, hati semakin
berdebar bagi peserta UN. Dan pada akhirnya rasa tegang, cemas dan keraguan
dalam hati dan pikiran para peserta UN itu hilang dalam sekejap ketika mendengar
pengumuman bahwa peserta UN SMP YPPK Epouto lulus 100%.
Setelah
mendengar hasil UN, selanjutnya makan bersama daging babi dan ayam yang telah
dibarapen oleh siswa/i SMP YPPK Epouto. Setelah itu dilanjutkan dengan
pertandingan bola Volly Putra dan Volly Putri serta Yospan bagi mereka tidak
main bola Volly. (TS/IPOU).
Tidak ada komentar: