Entalah saat sejak pertama kali,
Mengubah masa mudah penuh ceriah,
Meraut lajur-lajur pada raga keindahan,
Hidup dalam kebahagiaan duniawi,
Mengubah gerak langkah kaki,
Menjadi pembeda setiap perasaan,
Ku sadari antara aku dan waktu,
Hanya kemarin, saat ini, mungkin esok,
Waktu roda pembawaku,
Dibalik awan, hujan hingga kelap malam
Ditengah dinginnya hawa ,
Diantara teriknya pemancar bumi
Sekuat apapun aku,
takan pernah mampu menghentikannya,
Aku hanya menjadi pemimpi tak terwujud,
Imbangi waktu satu-satunya jalan,
Bumi bukan tempat abadi,
Bumi tempat persinggahan raga,
Aku dan waktu.
Anno Wikul
@WIRA II
(Ilustrasi, google.com. dok TS) |
Tidak ada komentar: